Valdi SnapChat FOSS
Setelah delapan tahun menggunakannya secara internal, Snapchat akhirnya membuka kerangka kerja antarmuka pengguna (UI) buatannya, yaitu Valdi, untuk komunitas pengembang global. Valdi, yang telah menjadi tulang punggung pengembangan antarmuka di berbagai platform Snapchat sejak 2017, kini hadir sebagai proyek open source dalam versi beta, menawarkan solusi segar bagi tantangan lama di dunia pengembangan lintas platform, yaitu keseimbangan antara kecepatan pengembangan dan performa runtime.
Valdi dibangun dengan prinsip sederhana namun ambisius, yaitu memberikan performa native tanpa mengorbankan kecepatan dan kenyamanan pengembang. Tidak seperti framework lintas platform lain yang mengandalkan web views atau JavaScript bridges, yang sering kali menjadi hambatan performa, Valdi mengompilasi komponen UI yang ditulis dalam TypeScript deklaratif langsung menjadi tampilan native di iOS, Android, dan macOS. Hasilnya? Aplikasi yang terasa cepat, responsif, dan sepenuhnya sesuai dengan standar platform target.
Keunggulan teknis Valdi mencakup mesin tata letak berbasis C++ yang berjalan di main thread dengan overhead marshalling minimal, automatic view recycling untuk mengurangi latensi saat pembuatan tampilan, serta viewport-aware rendering yang membuat infinite scrolling tetap lancar tanpa beban berlebih. Selain itu, Valdi menyediakan pembuatan kode otomatis yang menerjemahkan antarmuka TypeScript menjadi binding Kotlin, Objective-C, dan Swift, sehingga menyederhanakan integrasi dengan kode native yang sudah ada.
Meski telah matang digunakan di lingkungan produksi Snapchat selama bertahun-tahun, tim di balik Valdi sengaja merilisnya sebagai versi beta di komunitas open source. Alasannya adalah bhwa alat dan dokumentasi masih perlu diuji lebih luas di luar lingkungan internal perusahaan. Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk menyempurnakan pengalaman pengembang sebelum keluar dari fase beta.
Dengan langkah ini, Snapchat tidak hanya berkontribusi pada ekosistem pengembangan perangkat lunak, tetapi juga menawarkan alternatif yang menarik bagi tim yang menginginkan performa native tanpa terjebak dalam pengembangan terpisah untuk setiap platform.
Sumber: The New Stack, It’s FOSS.
OpenSains adalah platform berbagi informasi iptek berbahasa Indonesia yang mengampanyekan FOSS dan Linux serta keterbukaan sains dan teknologi guna mempercepat inovasi dan adopsi teknologi di Indonesia.